2010-09-03

POHON PENGHASIL OKSIGEN

(Tue, 05 Aug 2008 23:37:53 -0700)
sumber kompas spt infonya kang juni. rarisang msm Pohon Intaran Bisa Hidup di Daerah Kering Denpasar, Kompas - Jenis pohon intaran yang juga dikenal mimba atau neem (Azadirachta indica) layak dibudidayakan karena dipastikan menyimpan berbagai keistimewaan sekaligus bernilai ekonomis tinggi. Salah satu di antaranya adalah mampu bertahan hidup di daerah kering atau daerah yang curah hujannya terbatas. Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur PT Intaran Indonesia (Bali) Isro Firdaus di Nusa Dua (Bali), Kamis (21/4). Kehadirannya di kawasan itu terkait dengan partisipasi Hotel Melia Bali Villas & Spa (Nusa Dua) yang menyumbang 1.000 anakan intaran untuk penghijauan kawasan Benoa (Bali). PT Intaran Indonesia adalah sebuah perusahaan pengolah berbagai jenis produk berbahan baku utama dari pohon intaran. Untuk kelangsungan usahannya itu, PT Intaran Indonesia memasarkan anakan pohon intaran, namun juga membeli bahan baku olahan dari para petani. Isro Firdaus menjelaskan, pohon intaran dari famili Meliaceae merupakan tanaman bernilai tinggi karena sangat bermanfaat untuk industri, pertanian, dan kesehatan. Jenis pohon yang disebut-sebut berasal dari daratan India ini diketahui mengandung zat yang dapat digunakan untuk bahan pembuatan pestisida dari minyak bijinya. Daun, tangkai, dan bunga intaran juga merupakan bahan baku utama untuk pembuatan pupuk organik, obat-obatan, kosmetik, dan jamu. "Hasil penelitian menunjukkan, seluruh bagian pohon intaran, dari akar hingga daunnya, bernilai ekonomis. Bahkan bungkil, yakni ampas perasan biji setelah diambil minyaknya, bisa dimanfaatkan sebagai pupuk," ujar Isro. Cocok daerah gersang Kecuali berbagai kegunaan itu, menurut Isro, intaran adalah jenis pohon yang cocok dikembangkan di daerah yang sangat minim curah hujannya, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) atau daerah serupa lainnya. Karena keistimewaannya itu intaran sangat cocok untuk rehabilitasi lahan kering. Intaran juga berfungsi menjaga kelembaban tanah, pengendalian erosi, mengembalikan kesuburan tanah, pohon peneduh, penghijauan, atau sebagai tanaman sela. Menurut keterangan, PT Intaran Indonesia Bali secara khusus mendorong pengembangan jenis pohon multifungsi ini sejak tiga tahun lalu, meski intaran sendiri sebenarnya bukanlah jenis pohon baru di Indonesia, termasuk Bali dan Nusa Tenggara. Di Bali kini dikembangkan sekitar 10 hektar tanaman intaran, tersebar di Karangasem, Klungkung, dan Nusa Dua. Menyusul di Pulau Lombok (Nusa Tenggara Barat) sekitar 15 hektar dan di NTT, termasuk di Pulau Flores, kurang lebih lima hektar. Isro Firdaus dan Ade Sukarsa (juga dari PT Intaran Indonesia) menegaskan, perusahaan mereka tidak hanya menyediakan benih atau anakan intaran untuk dipasarkan ke masyarakat, tetapi sekaligus juga merupakan pasar bagi tanaman intaran. "Saat ini kami membeli biji dan daun intaran berkadar air 20 persen, masing-masing seharga Rp 3.000-3.500 per kilogram," jelas Ade Sukarsa. Tinggi pohonnya mampu mencapai sekitar 30 meter serta mampu bertahan hidup selama 200 tahun. (ans) ----- Original Message ----- From: "Made Gede Mahardika" <[EMAIL PROTECTED]> To: <hindu-dharma@itb.ac.id> Sent: Wednesday, August 06, 2008 12:40 PM Subject: Re: [hindu] pohon intaran atau nimba

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger